
Adalah Khalid Islambuly, pemuda nekat yang menorehkan sejarah kelam bangsa mesir. Di tangan "team"nyalah Sadat berhasil di'eksekusi'. Khalid terlahir sebagai anak keempat dari empat bersaudara. Ia terbina dalam keluarga yang ta'at. Menurut keterangan ibunya, Khalid paling menjaga shalat lima waktunya, perwatakannya senantiasa jujur dan amanah. Sejak kecil hatinya senantiasa terbakar mendengar kebengisan Yahudi terhadap kaum Muslimin.
Tahun 1978, Khalid lulus dari akademi militer Mesir. Namun jiwa kemiliterannya tidak membuat luntur keinginan yang kuat dalam memerangi Yahudi. Keterlibatannya dalam sebuah tandzim semakin memperkuat ideologi radikalnya. Khalid masuk menjadi anggota militer Mesir. Prestasinya cukup gemilang, sehingga menghantarkannya di jajaran elite militer Sadat.
Tanggal 6 Oktober merupakan hari yang paling bersejarah bagi Khalid. Hari itu militer Mesir mengadakan sebuah perhelatan akbar berupa devile dan demonstrasi persenjataan dalam rangka perayaan "kemenangan" Mesir atas Israel (6 oktober 1973). Dalam kesempatan ini, Khalid terpilih menjadi salah satu bagian dari devile itu.
Setelah merenung beberapa saat, terdetik dalam hatinya untuk melaksanakan tugas suci; membunuh Sadat. Hatinya sesak melihat kelakuan Sadat yang sudah melewati batas. Menurutnya, Sadat telah kafir, meninggalkan hukum Allah, kerja sama dengan Yahudi dalam memerangi kaum Muslimin dan memenjarakan ulama'-ulama' yang mukhlis.
Hari itu cuaca Mesir cukup cerah. Menurut rencana, perhelatan ini akan dihadiri langsung oleh Anwar Sadat. Sudah menjadi peraturan kemiliteran Mesir, bahwa dalam acara seperti ini tak satupun boleh membawa peluru tajam. Namun Khalid dan timnya tidak kehabisan akal, puluhan peluru ia masukkan ke pakaian dalamnya. Khalid berada dalam sebuah barisan pasukan truk-tank yang telah terkondisikan sebelumnya. Setelah keluar dari markas militer, peluru segera ia masukkan ke dalam magazine senjata laras panjangnya.
Truk tepat melewati depan kursi Sadat. Komando dari luar telah berkumandang. Dengan langkah cepat, Khalid segera muncul ke permukaan sembari memberondongkan pelurunya ke arah Sadat. Ketika itu Sadat sedang asyiknya menikmati demonstrasi pesawat-pesawat tempur Angkatan Udara Mesir. Khalid tidak sendiri di sana, ada tim yang ikut menembaki Sadat. Satu peluru tepat menembus leher Sadat. Belum yakin Sadat tewas, dengan tenangnya Khalid turun dari truk dan mengulangi berondongannya ke tubuh Sadat. Tak satupun ada yang melawan, karena peluru tajam hanya di senapan Khalid dan timnya. Puas menembaki, Khalid dan teman2nya melarikan diri dengan meggunakan mobil milik militer tanpa ada perlawanan dari militer itu sendiri.
Beberapa bulan Khalid sempat menjadi buron militer Mesir. Semua taqdir di tangan Allah. Khalid tertangkap dan dipenjarakan di penjara militer Mesir. Sedikitpun tak nampak kesedihan di wajah Khalid. Bahkan tatkala sang ibunda menjenguknya di penjara, Khalid tersenyum sembari mengatakan,“Sungguh aku telah membunuh Fir'aun Mesir Anwar Yahudi, karena ia telah mengingkari Allah, meninggalkan hukum syariat, bekerja sama dengan Yahudi dalam memerangi Islam dan berkhianat terhadap masjidil Aqsha.”
Akhirnya Khalid Islambuly dieksekusi Mahkamah Militer Mesir pada tanggal 8 Maret 1982. |